April 28, 2008

Sumur Gas Pertamina Menyembur 3 Meter di Lubay, Muara Enim / Hot Mud Burst in Lubay, Muara Enim, South Sumatra.

Warga Desa Lubai Persada, Kecamatan Rambang Lubai, Muaraenim heboh. Pasalnya, sumur gas tua milik PT Pertamina di Stasiun Kompresor Gas (SKG) Merbau (Mbu) 01 Desa Lubai Persada, Rambang Lubai, tiba-tiba menyemburkan lumpur, Sabtu (19/4) pukul 05.30.


Warga yang hendak menyaksikan semburan itu, terpaksa harus puas berada di lokasi sekitar 50 meter dari titik semburan. “Kami sangat khawatir pak. Apalagi dengan adanya semburan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Kami takut desa kami akan mengalami hal serupa seperti di sana,” ujar Kepala Desa Lubai Persada, Guslan saat ditemui di rumahnya.

Menurutnya warga juga kini takut menggunakan air sungai yang biasa dipakai untuk aktivitas mandi cuci kakus (MCK). Walaupun demikian, warga kini sudah sedikit merasa tenang setelah pihak Pertamina menjelaskan langsung kepada warga bahwa semburan lumpur itu skalanya tidak terlalu besar, dan jauh jika dibandingkan dengan Lumpur Lapindo.

“Tapi kami tetap saja masih was-was, dan berharap upaya penanggulangan dapat segera dilakukan,” imbuh Guslan diamini oleh warga lainnya.

Desa yang berpenduduk 413 kepala keluarga (KK) atau 1.253 jiwa tersebut terletak sekitar 90 KM dari Kota Prabumulih atau sekitar 20 KM masuk dari Simpang Barito, Desa Pagardewa, Muaraenim.



Celoteh Mang Senen

Minggu pagi, mang senen lesu2 dikasur papan depan rumahnyo lagi males2 an, mungkin kreno ini ari minggu bukan ari senen. Dak lamo datang tukang koran - cak biaso la besepeda bututnyo babit seset koran pagi- *BedePak!* . "Oy maK copot lepas !" teriak Mang senen latah.

"Apo dio budak jaman sekarang tek sopan santunnyo, nganter koran be males nian pakek basing babit, cobo ado berita apo ari ini". Mulai la dengen konsennyo Mang senen komat kamit bolak balik koran. Dak lamo datang la bikcek senen nganterke kopi lakinyo.

Cek senen  :"Ado apo pagi pagi bolong ni kau teriak2?".
Mang senen  :"Ini na dek budak gilo itu, nganter koran pakek jurus kung-fu, untung dak benjol!"
Cek senen  :"Ai kau tu pulok dak awas, payo ado berita apo?"
Mang senen  :"Ado na, berita mencak lumpur lapindo tapi ini di Muara Enim."
Cek senen  :"Yang bener?! Ado sanak aku disano. Cubo mano koran tu siniken."

Jingok duo laki bini sebela rumah ribut2 seru, dak lamo datang la bik abok, wong peranakan tetanggo sebelah rumah mang Senen yang hobi melok2
kepo, "Mangcek bikcek, ngapo seru nian kamu tu? Ado bagi2 minyak tana murah apo? Ai dak usalah pegi ngantri, pinggang tubuk ni nak pata ngantri minggu kemaren" oceh bik abok yang minggu kemaren keno batunyo pas ngatri mitan di kelurahan. Cek senen cepet2 motong,"Bukan 'bok, ini na ado semburan lumpur mencak Lapindo di lubay sano!". Biaso la si abok ni memang kepo abes, dak tau dasar curekan apo ngapo dio nimpali, "Haa? apo dio?! di lebak belakang sini?! Matila pacak keno ruma aku."

Sambil setengah beteriak bik senen ngejelaske duduk pekaro berita yang dikoran tadi, mang senen senyum2 bae jingok si abok yang imut nan ngemesi, si Abok manggut2 terus nenger uji bik Senen.

bik Abok      : "Ai sukurla bukan di lebak sini hehehe."
cek Senen    : "Iyo uji kau sukur, sanak aku mak mano nasebnyo, kalo Pertamina dak pacak nyetop lumpurnyo?!"
mang Senen : "Yo suruh dio pinda sini bae buat sementaro."
cek Senen    : "Gek kau jugo yang ngoceh2 mecak dulu pas dio nginep sini."
mang Senen : "Yo dak pacak, abesnyo dio ..." (dulu mang senen perna dipergoki ngintip si abok pas nyuci baju)
cek Senen    : "Dak pacak apo dio kau ni, suda la kito doa bae, semoga Tuhan nolongi sanak aku disano."



Diatas sekedar ilustrasi tentang kehidupan warga yang mendengar berita seputar luapan lumpur di desa lubai, Muara Enim, Sumatera Selatan. Mengingat dulu, di Lapindo, semburan yang terjadi juga adalah kecil yang lama kelamaan sudah menggenangi satu kecamatan Porong. Dulu juga dikatakan bahwa semburan lumpur tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan dan akan segera ditanggulangi , buktinya sekarang rakyat kecil dirugikan. Rumah, usaha, sawah, kesehatan dan kehidupan mereka dikorbankan. Jangan sampai terjadi kembali hal yang sama di tanah Indonesia kita ini.

Dengan kemungkinan terburuk : satu desa tersebut dapat saja tenggelam akibat semburan lumpur gas Pertamina. Akankah Pertamina menjadi Mega Energi Persada yang kedua?

Berita Selengkapnya:
Heboh Lumpur Mirip Lapindo di Muara Enim
Semburan Lumpur Pertamina Makin Meluas
Sumur minyak pertamina ep sumatera semburkanlumpur ke udara

April 27, 2008

kirim 5 SMS dapat 5 SMS?! (Bah.. iklan terselubung)

Gw liat iklan dari sebuah operator cellular yang bilang nya : "kirim 10 (lupa yang bener lima apa sepuluh) sms gratis 5 sms ke seluruh operator".

Pas gue cobain cek *9x# kok napa ini gratis sms gue nambah mulu tadinya 10 jadi 15. Manaaa yang namanya gratis sms itu, kenapa gak jalan2! Yang ada malah pulsa gua kurang terus! F***! Gue confirm ke 14* :

14* :"tekan 1 untuk layanan bahasa Indonesia ... ","tekan 1 untuk layanan ***** ..."
gue :"Siang mbak ini kenapa ----disingkat----".
14* :"... SMS gratis berlaku kalau pulsa sudah tidak ada(habis)".
gue :"What the f***?!"

Oalah Ternyata iklan terselubung, tanpa di kasih tau sebelumnya gua jadi salah sekorang yang kejebak oleh "kecerdikan" iklan perusahaan telekomunikasi. Gua merasa dirugikan, tapi sama aja gw gak bisa berbuat apa2, ternyata perusahaan ini lebih PARAH dari pada perusahaan lain yang menjanjikan 0,000...1 dengan disebutkan syarat dan ketentuan berlaku.

Tsk tsk tsk... .

April 19, 2008

2 Manusia Super di Jembatan Setiabudi

Gw Kutip dari : Kaskus - Culprit

Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki mengarungi tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu diingatkan.

Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari ini :

Siang ini February 6, 2008 , tanpa sengaja ,saya bertemu dua manusia super. Mereka mahluk mahluk kecil , kurus ,kumal berbasuh keringat. Tepatnya diatas jembatan penyeberangan setia budi , dua sosok kecil berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung
jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan "Terima kasih Oom !". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan Cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.

Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan , menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,lagi lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok disudut
jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu , duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan .

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita , senyum diwajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayut langit Jakarta .
" Terima kasih ya mbak .semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka , tak lama siwanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah .

" Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak ? " mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.

" Oom boleh tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka . sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah .

" Nggak punya , tukas saya !" lalu tak lama siwanita berkata " ambil saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya kearah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap , ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti , lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Siwanita kaget , setengah berteriak ia bilang " sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. " maaf mbak , Cuma ada empat ribu , nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !" Akhirnya uang itu diterima siwanita karena sikecil pergi meninggalkannya.

Tinggallah episode saya dan mereka , uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya . mereka menghampiri saya dan berujar " Om , bisa tunggu ya , saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !".

" eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih !" saya kasih uang itu ke sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.

Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya ," Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar " ." Nggak apa apa , itu buat kalian " Lanjut saya. " jangan ..jangan Om , itu uang om sama mbak yang tadi juga " anak itu bersikeras " Sudah ..saya Ikhlas , mbak tadi juga pasti ikhlas ! saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat , secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.

" Ini deh om , kalau kelamaan , maaf .." ia memberi saya delapan pack tissue " Buat apa ?" saya terbengong

" Habis teman saya lama sih Om , maaf , tukar pakai tissue aja dulu " walau dikembalikan ia tetap menolak .

Saya tatap wajahnya , perasaan bersalah muncul pada rona mukanya . Saya kalah set , ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya . Beberapa saat saya mematung di sana , sampai sikecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu , dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah.

"Terima kasih Om , !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan " Duit mbak tadi gimana ..? " suara kecil yang lain menyahut " lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin ..." percakapan itu sayup sayup menghilang , saya terhenyak dan kembali kekantor dengan seribu perasaan.

Tuhan ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super , kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh , mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra , mereka tahu hak mereka dan hak orang lain , mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue.

Dua anak kecil yang bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur mereka yang begitu belia.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.

MT

Saya membandingkan keserakahan kita , yang tak pernah ingin sedikitpun berkurang rizki kita meski dalam rizki itu sebetulnya ada milik orang lain .

"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana , kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"

Semoga pengalaman nyata ini mampu menggugah saya dan teman lainnya untuk lebih SUPER.



Aryadi N SM 0304
QHSE Manager I BHM Corp I 0817 149369 I Oil and Gas

April 18, 2008

Jangan Kutip RoySuryo!

'Inspektorat Jenderal (Itjen) Depdiknas menyatakan, "Jangan Kutip Roy Suryo!". Isapan jempol belaka? Pastinya, pernyataan tersebut bukan keluar dari sumber resmi instansi yang mengurusi pengawasan di internal Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), alias Depdiknas asli tapi palsu (aspal). Siapa? Adalah situs resminya yang beralamat di http://itjen.depdiknas.go.id, entah diketahui oleh pengelolanya ataupun tidak, telah tersusupi banner berukuran 195x66 piksel yang tengah populer. Banner tersebut tertulis telak, "Jangan Kutip Roy Suryo! Daripada dibilang salah kutip".

Situs yang dikunjungi detikINET pada Jumat (18/4/2008) tengah hari ini, di halaman depannya masih terpampang sebuah artikel yang cukup unik, yang kemungkinan besar 'titipan' dedemit maya, menggunakan judul nama sebuah kelompok musik manca negara dan albumnya, "Weezer: Pork and Beans".

Salah satu liriknya berbunyi:

Excuse my manners if I make a scene
I ain’t gonna wear the clothes that you like
I’m finally dandy with the me inside
One look in the mirror and I’m tickled pink
I don’t give a hoot about what you think


Setujukah Anda dengan aksi dedemit maya tersebut dalam menyusupkan banner "Jangan Kutip Roy Suryo!" tersebut? Jangan tinggal diam! Berbagilah pikiran Anda ke pembaca lain melalui detikINET Forum, sub-forum underground!

------------------------------------------------------------

Nah loh, what's up dengan website depdiknas? Menurut gue seh ini merupakan protes terhadap Pemerintah yang memutuskan buat "memakai" kepintaran dan talent Mr.Roy suryo sang "Pakar IT" yang notabene menguasai dibidang multimedia khususnya fotografi, tetapi dianggap oleh pemerintah sebagai salah seorang yang menguasai bidang Informasi dan Teknologi. Dan kacaunya lagi, pendapat2 beliau dianggap sebagai masukan oleh pemerintah.

Makjang tukang poto kok dianggap ahli IT, wong blog aja gak punya sampe beliau "dibom" rame2 oleh Cracker, baru lah bikin2 blog. Dan lebih kacaunya lage beliau membentur-benturkan komunitas internet -blogger&hacker- dengan Pemerintah dan satu parpol. (Terkait dengan diubahnya website depkominfo dan website partai golkar dengan ditampilkannya "foto telanjang dada Mr.Roy dan beberapa bule seksi")

Harapan gua Mr.roy adalah benar salah seorang dari pakar IT, tetapi ternyata beliau adalah orang yang jago ngeles, mengatakan bahwa semua adalah kesalahpahaman semata (mengatakan blogger&hacker adalah pelaku dari pengubahan website2 diatas) dan adalah kesalahan wartawan yang membelokkan koment koment miring beliau.