March 03, 2010

"Bok Hi" / 木魚 / Woodden Fish


Sudah lama gw dengar cerita ini, tapi sepertinya jarang yang pernah atau tahu tentang cerita seperti ini. Today, seorang teman mengingatkan gua kembali kepada cerita ini.

Apakah kalian tau kenapa para biksu jika berdoa sukanya membawa buletan kayu dan pentungan yg berujung bulat? Menurut paman gua, dahulu kala saat TongSamCong (Sang biksu suci, Journey to the West) dipenghujung perjalanannya telah mendapat Kitab Suci Buddha, beliau akan kembali menyusuri jalan yang telah dilewatinya. Nah seperti yang kita tau, Adalah seekor kura-kura ribuan tahun yang menghantarkan Sang biksu dan ke-tiga muridnya sampai ke kediaman Sang Buddha.

Sang Kura-kura menitipkan pesan kepada TongSamCong untuk disampaikan kepada Sang Buddha, dan apesnya saking senangnya bertemu Buddha si-biksu lupa (Makjang...),Alhasil si-kura2 tau dan marah, ditengah jalan ditenggelamkannya lah sang biksu dan ketiga muridnya ( MAMPUSS LOE~ *kiddin*). Sudah jatuh ketimpa tangga pula, gak tau darimana juntrungannya datang lah sebuah ikan paus malang menelan kotak-kotak berisi kitab suci tersebut.

Matilah kaw.... makjang, mami ... . Perjalanan ke Barat selama bertahun-tahun melewati segala aral rintangan, akankan begini saja berakhir tanpa hasil? TongSamCong jatuh ke laut, murid ke-3 SaCeng si siluman pasir menyelamatkan sang guru, kalo Patkay segh emang bodoh pikirnya kalo babi jatoh ke laud ya sudah pasti tenggelam maka patkay ya tenggelam aja sibuk menyelamatkan diri,sedang GoKong tentunya gak rela. Dengan gigih GoKong gak melepaskan si ikan nyasar, dipukulnya lah dengan tongkat saktinya ,sekuat tenaga, dan berkali-kali tentunya (Mampus kaw ikan! Jadi Pempek bae yoo hehe).

ALHASIL (lagi...)!!! Dipukul sekali si ikan muntah satu lembar kitab, gak tau berapakali pukul (pokoknya GoKong sampe capee dagh) terkumpulah kembali kitab-kitab yang tertelan tersebut. Tetapi sialnya, setelah dicocokkan ada beberapa jilid kitab yang hilang, gak tau itu hilang ketelen ato ilang gak kepungut ... .

Sekian ceritanya, and belum the end donk, Alhasil dan ini alhasil yang terakher (aminnn..), alhasil hingga sekarang para biksu2 salah satu aliran Buddha menerapkan kebiasaan ini dalam berdoa, *bzZZzz* (Komat-kamit) *tok tok tok* ya itu baca kitab dan sambil ketok2 (pukul kali yak) si ikan kayu tadi. Gak tau apa artinya, tapi yang jelas faktanya kita suci Buddha itu sampai sekarang tidak lengkap dan mungkin dikarenakan kitab gak lengkap maka si ikan dipukul terus dengan harapan atau anggapan bahwa kitab suci yang ada dan dilengkapi (kegiatan... hehe) memukul ikan paus maka semua doa akan menjadi lengkap.

Dan sekiannlah cerita gw, and ThE EnD! ^^b hehehe.